Wanita di Indonesia dan Timor Timur menderita karena adanya eksekusi-eksekusi diluar keputusan pengadilan, “penghilangan-penghilangan”, penyiksaan, penahanan secara sewenang-wenang, pengadilan yang tidak adil, penghukuman penjara karena pemya taan-pernyataan oposisi secara damai terhadap pemerintah, dan hukuman mati. Banyak wanita Indonesia dan Timor Timur telah menenma ancaman-ancaman dan mendenta gangguan-gangguan dan pasukan-pasukan keamanan, dan telah diperkosa sewaktu ada dalam tahanan. Wanita-wanita aktivis politik yang membela dan memajukan hak-hak buruh dan hak-hak asasi manusia, mereka yang menentang proyek-proyek pembangunan, para aktivis agama atau yang dituduh sebagai pendukung-pendukung dan gerakan separatis, semua wanita itu ada dalam bahaya.
