Para perempuan, lelaki, dan anak-anak Rohingya yang mencoba melarikan diri dari persekusi di Myanmar dengan perahu sebelumnya di tahun ini, dibunuh atau dipukul secara hebat oleh para pelaku perdagangan manusia jika keluarga-keluarga mereka gagal membayar uang tebusan, dan disekap dalam situasi seperti di neraka, dengan kondisi tidak manusiawi, sebagaimana yang diungkap oleh Amnesty International dalam sebuah laporan barunya hari ini.